Anne Ahira dan kisah suksesnya di bisnis internet marketing sangat jarang di bahas, atau mungkin juga banyak orang tidak tau kalau Anne Ahira itu seorang yang bisa dibilang sudah sangat sukses di dunia internet marketing, khususnya di indonesia di tanah kelahiranya. banyak sekali orang yang belum tau siapa Ahira dan bagaimana kisah suksesnya di bisnis internet marketing.

Saya sebenarnya juga baru kenal Ahira semenjak sekitar tahun 2006, banyak sih orang yang bilang dan menyudutkan Ahira tanpa mengetahui secara langsung masalahnya, padahal kan sangat disayangkan, karena itu termasuk perbuatan yang tidak terpuji dan itu sudah tergolong memfitnah orang dan sudah termasuk perbuatan dosa.

Saya kenal Anne Ahira melalui internet juga kalau tidak salah, agak lupa sih waktu itu, awal kenal dengan Ahira, tapi yang jelas, setelah saya mengikuti bisnisnya saya pun jadi kagum sama dia, seorang yang masih sangat muda dan cukup tomboy juga, punya bisnis yang sangat hebat, bagaimana saya memulai benar-benar merasakan nikmatnya bisnis internet marketing waktu itu, gara-gara ahira memberikan update terbaru tentang bisnis ini.

Waktu itu dia di tantang oleh wartawan untuk menghasilkan 100$ dengan domain baru dalam waktu sebulan, tapi Anne Ahira malah mampu menghasilkan sampai 2000$ dalam waktu sebulan, dari sanalah saya mengenal dan ikut serta di bisnis domain parkir yang saat ini cukup menjanjikan, terima kasih banyak bang Edy dan terima kasih juga Anne Ahira

Anne Ahira, atau yang biasa dipanggil Ahira adalah seorang internet marketer kelas dunia.

Keberhasilannya dalam dunia internet memang luar biasa. Bagaimana tidak, ketika internet digandrungi orang-orang, justru Ahira sendiri tidak mengenal internet bahkan ia sendiri tidak tahu untuk apa email tersebut?.

Namun berkat keingintahuan dan ketekunan, Anne Ahira dapat melihat celah penghasilan yang besar dari dunia internet, ia akhirnya memutuskan untuk menjadi internet marketer.

Sejak saat itu ia berhasil menjadi marketer dunia dalam waktu dua tahun saja. Sekarang ia mampu meraih ribuan US$/ bulan dari internet.

***

Latar Belakang

Anne Ahira Dewi, kelahiran 28 November 1979 adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan H.Sobur Sodikin dan Hj Aas Asiah.

Banyak orang-orang yang menganggap Anne Ahira adalah keturunan Jepang. Tapi sebenarnya Ahira sendiri asli orang kampung, berasal dari kampung Bojong Sereh-Patal Banjaran Kabupaten Bandung.

Ahira sendiri berarti akhir. Ibunya ingin Anne menjadi anak yang terakhir karena ibunya merasa ‘kapok’ punya anak lagi, setelah mengandung Anne selama 12 bulan.

Sebelum mengenal internet marketing, Anne Ahira pernah mengajar paruh waktu dari sejak kuliah tingkat satu. Setelah tingkat dua, ia sering dikontrak oleh perusahaan-perusahaan tekstil untuk mengajar bahasa Indonesia untuk pegawai asing mereka, seperti Pan Asia Textile, KTSM, Kukje-Adetex, Korin, Hanil Global Textile Industry, dan banyak lagi perusahaan lainnya . Ia juga mengajar di International School, ia mengajar matematika, science, drawings, juga bahasa Inggris untuk orang Indonesia. Setiap mengajar, saat itu ia dibayar antara Rp 75.000 sampai Rp 150.000 per jam. Setiap bulan ia bisa menghasilkan 1.000 dollar AS. Tapi sebelum mengajar, ia juga pernah bekerja secara sampingan, menjadi cleaning service, bahkan pernah menjual buku cerita untuk anak. waktu itu ia berjalan kaki keliling dari rumah ke rumah. Sampai akhirnya datang ke satu rumah, dan seorang ibu menawarkan daripada jalan-jalan siang kepanasan dan keliling, mending mengajar anaknya bahasa Inggris. Sejak itu Anne Ahira menjadi guru.

Ahira sebenarnya tidak pernah menyangka jika akhirnya ia menekuni internet marketing. Maklum, latar belakang pendidikannya sebagai lulusan cum laude Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Yapari Bandung, sangat jauh berbeda dengan internet marketing. Ia pun belajar internet marketing secara otodidak!

Memulai Bisnis Online
Ketertarikan Anne Ahira dengan dunia internet berawal dari cerita pada saat makan siang dengan keluarganya di akhir tahun 2001. Ketika itu, kakak iparnya bercerita tentang seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang mendapatkan ribuan US$ dari internet.

Mulai saat itu, Anne Ahira bertekad akan menghasilkan ribuan US$ dari internet.
Besoknya Anne Ahira mulai mendatangi warung internet. Ia ingin mengetahui bagaimana cara menghasilkan uang melalui internet, namun yang didapat hanyalah cemoohan karena dianggap sedang bermimpi.
Karena sama sekali tidak tahu internet, ia meminta temannya, Didi Ahdiat, salah seorang penjaga warnet untuk mengajarkan bagaimana cara membuat email di hotmail & browsing.

Hari-hari berikutnya Anne Ahira keranjingan mendatangi
warnet. Hampir setiap hari, begitu selesai mengajar sekitar pukul 10 malam ia bergegas kembali ke warnet.
Kebiasaan ini berjalan 7 bulan. Tak jarang, ia baru pulang ke rumah pukul tiga pagi.

Karena kebiasaannya yang ketika itu dianggap aneh, tak jarang ia menerima cemoohan. Terutama dari keluarga dan teman dekatnya. Mereka beranggapan, apa yang dilakukan Anne hanya menghambur- hamburkan waktu dan uang. Ia juga dianggap sebagai pemimpi yang ingin meraih keuntungan dari internet.

Rata-rata setiap bulan Anne Ahira menghabiskan 4-6 juta untuk beli buku & software mengenai internet marketing.

Belum lagi ia meninggalkan profesinya dari mengajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang penghasilannya bisa mencapai 12-17 juta per bulan. Bahkan, tabungannya nyaris habis. Sampai-sampai ia terpaksa menjual mobil kesayangannya.

Karenanya, orang tua Ahira sampai tidak mau berbicara hingga berbulan-bulan gara-gara melihat Ahira menghambur-hamburkan uang.

Upaya yang dilakukan Anne Ahira berbulan-bulan tidak membuahkan hasil, justru yang dilakukannya hanya menghabiskan uang. Baru ketika memasuki bulan ke-8, ia mendapatkan check pertamanya senilai US$ 8. Secara bertahap, penghasilannya meningkat menjadi ratusan US$ bahkan sekarang mencapai ribuan US$.

Prestasi
Anne Ahira adalah salah satu pengarang buku “30 Days To Internet Marketing Success”. Buku ini ditulis oleh 60 orang pengarang yang merupakan internet marketer pilihan dari berbagai belahan dunia. Buku ini terkenal sebagai buku internet marketing terbaik sepanjang tahun 2003, karena dalam waktu kurang dari 4 bulan omzet penjualannya mencapai lebih dari 340.000 US$.

Ahira juga pernah diwawancara oleh Advance Vision Marketing America mengenai “Internet Marketing Prophecies”. Perusahaan ini hanya memilih delapan
orang internet marketer terbaik dari seluruh dunia.
Ahira adalah satu-satunya wakil dari kawasan Asia Pasifik dan satu-satunya perempuan yang dipilih untuk wawancara ini. Hasil wawancara ini kemudian dijual “Advance Vision Marketing America” seharga 97 US$ per copy.

Anne Ahira berhasil membuat “Affiliate Newsletter” yang berisi tips-tips strategi internet marketing dan dibaca oleh ribuan internet marketer di 124 negara. Dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing yang tersebar di 120 negara. Pada tahun 2004, Anne Ahira terpilih menjadi “12 World’s Super Affiliate”.

Selain itu, Ahira adalah pendiri Elite Team International. Kurang dari empat bulan, anggotanya telah menyebar ke lima benua. Ahira menjadi otak strategi marketing bagi 1.000 anggota Elite Team yang kini tersebar di 84 negara. ( Sekarang Anne Ahira tidak lagi menjadi Elite Team International, Ia memfokuskan pengajaran internet marketing di Asian Brain IMC )

Sedangkan di dalam negeri, Ahira terpilih sebagai finalis “Young Marketer Award 2005″ (Hermawan Kertajaya Award) dan salah satu penerima penghargaan “Kartini 2005″ dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan Indonesia.

Sekarang, Anne Ahira sebagai Chief Executif Officer (CEO) Asian Brain IMC aktif mengadakan seminar- seminar internet marketing di berbagai tempat di Indonesia.

Anne Ahira, sewaktu masih kecil sering membantu ibunya berjualan pisang. Ahira selalu bilang, kalau Anne tidak jualan pisang, maka tidak akan bisa melanjutkan sekolah. Apalagi ayah Anne Ahira hanya seorang pegawai tekstil biasa. Mungkin karena waktu itu Anne Ahira masih kecil, ya cuek saja. Tapi tetap saja secara psikologis, batinnya menangis.

“Ya Tuhan, aku mau jadi apa dalam 10 sampai 15 tahun ke depan ? Anne tidak mau jualan pisang seperti ini lho. Ahira tidak mau jualan es terus seperti sekarang ini. Capek deh. Anne mau peker­jaan yang bisa duduk diam di rumah dengan kelu­arga tapi juga bisa menghasilkan uang tentunya.” Dan, setiap keinginan yang muncul dalam benak Ahira selalu dia tulis.

Tiap kali Ahira sampaikan ke mamanya, selalu saja dianggap terlalu banyak bermimpi. Apalagi kondisi keluarga Anne Ahira yang serba pas-pasan. Anne masih ingat betul kalau pernah menulis keinginannya untuk keliling dunia. Catatan itu Anne baca mulai dari SMA, kuliah hingga pada saat be­kerja.

Mungkin karena visualisasi yang seperti itu, Anne Ahira jadi memotivasi diri terus-menerus. Dan kemungkinan juga dengan proses dan cita-cita seperti itu, akhirnya diberi jalan oleh Tuhan. Rejeki Anne datang dari mana-mana. Dari seorang anak tukang gado­-gado akhirnya bisa melakukan perjalanan keliling dunia.

Anne Ahira muda yang tergolong belia cerdas itu belajar internet marketing secara otodidak tanpa bimbingan siapa pun. Ya, mamang Anne adalah seorang sanguinis yang tergolong ulet. Anne Ahira di saat kuliahnya sekitar tahun 2001 sudah menunjukkan bakat yang luar biasa. Ahira sudah bisa memperkirakan bahwa dunia internet marketing di masa mendatang akan sangat prospektif.

Hanya bermodalkan kemampuan bahasa Inggris yang lumayan bagus dan dibarengi dengan keuletan, Ahira muda berhasil meletakkan  pondasi bisnisnya di bidang internet marketing khususnya program affiliate.

Pada awal belajarnya, Ahira tidak mempunyai komputer. Jadi Anne harus menggunakan jasa warnet untuk memasuki dunia maya. Ahira mengaku cukup membuat repot pemilik warnet dan para pengguna wamet di dekatnya. Sebab, kerap kali Ahira bertanya mengenai hal-hal dasar pengetahuan internet. Maklum, waktu itu Anne sama sekali baru dalam hal intemet.

Untuk menjadi seperti sekarang ini, memang tidak bisa tidak membutuhkan uang. Untuk masalah yang satu ini, Ahira menggunakan penghasilannya dari bekerja serabutan. Mulai dari menjadi seorang guru pengajar bahasa Inggris, les privat dan mengajar menggambar dia lakoni. Menurut pengakuannya, Anne Ahira juga menjual buku cerita anak dan bahkan pernah berkerja sebagai cleaning service.

Tanggal 21 April 2006, pemerintah Indonesia menganugrahkan penghargaan Kartini untuk Anne Ahira. Acara penganugerahannya di lakukan di kawasan Ancol Jakarta Utara. Penghargaan tersebut dianugrahkan kepada Ahira atas prestasinya dan jasanya dalam mengemabangkan profesi intemet marketing di Indonesia bahkan di tingkat internasional.

Internet marketing untuk masyarakat Indonesia memang masih relatif baru. Tetapi Anne Ahira yakin banyak orang Indonesia yang menekuni profesi ini, bahkan sebelum Anne terjun ke profesi ini. Tapi umumnya target pasarnya hanya bersifat lokal.

Dunia intemet itu sama dengan di dunia riil, sama dengan di off line. Ada komunitas-komunitas di dalamnya. Ada yang berprofesi sebagai guru, pedagang, dokter, jurnalis. Nah, di internet marketing juga begitu. Di dalamnya ada kumpulan orang-orang yang suka chating, ada yang suka musik, ada juga penjual seperti saya Anne Ahira.

Yang dijalankan oleh Anne Ahira selama ini adalah afiliate marketing dan network marketing. Pada dasamya keduanya sama, yaitu sama-sama menjual. Hanya, dalam sistem pembayarannya, keduanya bisa berbeda. Pada afiliate marketing, sekali jual, putus. Misalnya kita mau menjual majalah dengan harga modal Rp 13.000. Kemudian kita jual dengan harga Rp 15.000. Berarti kita dapat untung sebesar Rp 2.000. Kalau kita ingin punya penghasilan Rp 200.000, kita harus menjual sebanyak 100 majalah. Jadi begitu, sekali jual putus.

Demikian pula halnya dengan menjual produk lain. Apa saja yang penting modelnya seperti itu. Kalau di internet itu namanya afiliate marketing. Yang seperti ini biasa juga disebut sebagai reseller, atau associated program.

Sumber: MODS, asianbraincommunity.com

Apa itu “adsense”, apa itu “SEO/SEM”, dan apa itu “wordpress”…. (bahasa apa ya.. tuh!! –> wah..katrok2…. …..)>-), mungkin gak semua netholic tau tentang itu, atau bahkan para mbahe netholic mania juga gak tau(hare gene…) makanya buruan cari tau biar ga “katrok2” saya yakin pasti semua pengen tau n bisa. So.. tunggu pa lagi, buruan belajar rame-rame lewat blognya mas Cosa Aranda. dijamin pasti puas n kenyang (kayak makan aja).

Sapa lagi tuh mas Cosa Aranda (wah.. katrok lagi.. )>-) mungkin bagi bloger2 kawakan yang dah bertapa [-O< n mengembara kesana kemari 8-X, pasti dah paham sapa tuh mas cosa. Tapi bagi para bloger-bloger yang gak tau sapa tu mas cosa (wah double katrok lagi niye…..)>-) ya wajib tau. Begini loo… mas Cosa Aranda merupakan seorang Publisher Indonesia yang sukses menjadi Pahlawan Devisa Negara kita, dan seorang penulis tentang AdSense, SEO / SEM, bisnis internet dan affiliasi, cara cari uang di internet, CMS dan Wordpress, pemrograman web, dan kehidupan sehari-hari. mas Cosa Aranda juga seorang yang baik hati… gmana gak baik coba, mas cosa tidak segan-segan membuka diri dan memberikan ilmu-ilmuna secara gratis ‘n cuma-cuma ilmu tentang belajar adsense mulai dari apa itu adsense? , mudahkah adsense?, istilah-istilah adsense, cara mendaftar Adsense sampai konsultasi adsense, and lewat these succsessful publishers bisa diketahui kisah-kisah atau hasil wawancara dengan para publisher adsense yang telah sukses. sehingga membawa kita menjadi lebih dekat dengan para publisher-publisher adsense. Semua itu di berikan secara gratis..tis dan gak juga itu saja, ilmu2 tentang SEO/SEM dan wordpress. Gak tau juga apa itu SEO/SEM dan wordpress, makanya buruan.. / semuanya ada di blognya mas cosaranda.com n semuanya itu terkemas dan tertata rapi apalagi menggunakan bahasa Indonesia jadi semakin mudah aja untuk belajar bareng rame-rame lewat blognya mas cosa yang sekarang lagi ngetrennya didunia pendidikan. sampe2 mungkin PBJJ yg legal di Indonesia sekarang ini kalah ma tutor2 yg da di materina mas Cosa.

Walaupun sampai saat ini aku ja belum ngatamin semua materi yang ada di blognya mas Cosa… (he.. saking banyaknya) gmana mo ngatamin, belum selesai baca da muncul materi yg baru.. wow keren, materina selalu berbobot n up to date. he…=D>. tapi gak papa yang penting alon-alon asal kelakon atau istililah kerenna slow but sure (new album slank )>-), dari pada gak baca sama sekali. rugi dunk!. kan sia-sia. ibaratna da makanan yang dah disiapin buat kita dan jelas asal usulna tapi gak di makan oleh kita, walaupun kita tau bahwa makanan itu untuk kita, disamping sia2 juga pastinya ngecewain bagi yang dah susah payah nyiapinnya. Lha ini sama dengan yang da di blognya mas cosa, mas cosa dah nyempetin tuk membuat materi2 bahkan sekaligus dengan tanya jawab dengan tulus ikhlasna tapi kita tidak menggunakan dan memanfaatkannya,

Tiga bulan lamanya si guhe klakklik situs ini-itu, pengen daftar Adsense, tapi gak pernah bisa, yang ada hanya incorrect terus, atau kadang gak bisa log in di Google Adsense, Hampir semua alamat email yang saya buat saya daftarkan di Adsense, tapi yang terjadi tetep aza gak bisa confirm, kumaha deui nya, lieuuurrr…. gagal maning gagal maning.

Akhirnya, ada temen yang kasih tau kalo kita pengen daftar Google Adsense, suruh buka situs Belajar Adsense, Pas si guhe buka, sungguh luar binasa.. eh.. luar biasa…. www.cosaaranda.com emang bikin si guhe ngerti bangeud ma Adsense, dan alhamdulillah sekarang, walaupun belum genap satu bulan, jumlah klik si guhe sudah lebih dari seratus.

So, buat temen-temen yang ingin daftar di Google Adsense, tapi kebingungan tentang bagaimana caranya klik aza deh di Belajar Adsense, semuanya ada di sana, mulai dari pengertian Adsense, cara mendaftar, optimalisasi, peraturan, konsultasi dan tanya jawab Adsense, dan sebagainya.

Jangan banyak mikir deh, cepetan lihat selengkapnya di Belajar Adsense,
Dijamin mak nyeesss…..

Nama Cosa Aranda pertama kali saya dengar dari Binus-Boy, katanya bisa hasilkan $9,000 sebulan (mungkin sekarang sudah lebih). WOW! Dari Indonesia, bok!

Terus perlahan saya mulai rutin baca blognya, www.CosaAranda.com untuk belajar apa yang dia kerjakan. Sebagai orang dengan penghasilan $9,000 sebulan boleh dibilang dia cukup rendah hati mau saya ajak chatting. Dan sangat jarang saya jumpai internet marketer baik Indonesia maupun luar negri (apalagi) mau membuka dirinya untuk berdiskusi one-on-one begini. Sungguh kesempatan yang luar biasa.

Dari chatting yang lumayan singkat ini, saya diberi kesempatan untuk membagikan apa yang saya punyai yaitu 6% CTR traffic dari Google Adwords karena sebelumnya saya bertanya kepadanya berapa CTR yang dia dulu raih di Adwords, ternyata menurut pengakuan dia hanya 1% saja. Setelah saya beritahu ‘trik - triknya’ rencananya dia akan coba dan kalau terbukti berhasil dia akan publish di blog-nya. Saya pun memberi kesempatan kepadanya untuk mengkontak saya kalau masih belum tembus CTR 4% (semacam garansi gitu loch).

Pembaca blog saya yang tercinta, coba anda bayangkan apa jadinya internet marketing Indonesia ini jika semangat untuk berbagi ini diteruskan tanpa ada perasaan takut kehilangan market-lah, menambah kompetitor-lah, dst? Anda bisa bayangkan 5-10 tahun ke depan perubahan besar apa yang terjadi? Bagaimana kira - kira perekonomian negara kita? Jangan nunggu subsidi atau kenaikan gaji deh…! Mulai dari hati, mulai dari sekarang dan mulailah segera untuk mewujudkannya. Contohlah orang - orang besar seperti Cosa Aranda yang masih mau berbagi untuk sesamanya (kalau udah ‘gede’ inget ama yang ‘kecil’, supaya tidak diambil kembali ama yang punya). Sukses selalu untuk anda semua….!

Cosa memang kaya. Tetapi belajar dari buku Seven Years to Seven Figures karangan Michael Masterson, kaya menurut Cosa adalah kondisi saat segala kebutuhan terpenuhi, baik yang bersifat sekunder maupun darurat atau mendadak. “Saya tabung uangnya. Saya ingin punya rumah sendiri,” kata lelaki yang mengaku belum punya kekasih ini.


Kalau ada orang menjadi kaya setelah bersusah-payah membangun bisnis bertahun-tahun, itu hal biasa. Tetapi jika mendengar anak muda berkantong tebal dengan cara mudah, jelas menarik untuk ditelusuri.
Cosa Aranda jutawan. Nyaris tak ada yang tahu. Hanya mereka yang rajin keluar masuk situs milik Cosa, panggilannya, yang paham betul. Bahkan teman kuliahnya baru bulan lalu tahu bahwa orang inilah yang sering dibicarakan di Google AdSense dan AdWords.

Memiliki penghasilan dari iklan yang masuk di situs milik Google ini awalnya memang mimpi bercampur coba-coba.

“Jika ada yang mengatakan berbisnis iklan di internet mudah menghasilkan uang, itu bohong,” kata lelaki 25 tahun ini saat ditemui di rumahnya di Surabaya, Rabu (1/8).
Berbeda dengan banyak orang yang menganggap bisnis seperti ini bisa dilakukan sambil lalu dengan hasil tak terbatas, Cosa justru menganggap pekerjaan ini berat. Sangat berat.
Ketika pertama membuat situs yang berawal dari blog pribadi, dia harus jungkir balik menghabiskan waktu 8-10 jam sehari. Selama itu dia tidak keluar kamar. Dan ini terjadi pada bulan-bulan pertama saat membangun www.cosaaranda.com April 2005.

Percobaan demi percobaan dilakukan dengan telaten. Kesulitan utama yang dialami mahasiswa semester akhir Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (Stikom) Surabaya ini adalah melakukan promosi. Karena niat awalnya belajar dan mencoba, Cosa memilih cara gratis lewat search engine. Setelah itu, menunggu. “Dan berdoa,” kelakarnya.

Penantian itu tak sia-sia. Tiga minggu setelah diluncurkan, ada juga iklan yang datang. Semakin banyak pengunjung yang datang ke situsnya, makin besar kemungkinan iklan di-klik. Jika pengguna melakukan transaksi, maka publisher, pemilik situs yang sudah bergabung dengan Google AdSense dan sudah pula memasang iklan AdSense di situs mereka, mendapat fee. Biasanya 20 persen dari harga iklan.

“Bulan pertama saya mendapat 1 dolar AS. Wah… senang sekali. Ternyata laku juga,” kata sulung dari dua bersaudara yang terkesan berhati-hati ketika berbincang.
Satu dolar AS inilah yang memacu Cosa memoles situsnya. Tidak dengan tampilan artistik tetapi dengan isi yang paling dibutuhkan orang. Dia meng-up date data setiap hari. Dengan demikian setiap hari pula orang berkunjung karena membutuhkan informasi terkini dan penting. Sekarang situs ini dikunjungi 800-1.000 pengguna setiap hari.

Ini membuat perolehan Cosa dimungkinkan makin besar. Ledakan penghasilannya baru didapat tiga bulan setelah menunggu dan berdoa. Jika Oktober 2005 penghasilannya Rp 1 dolar AS, akhir Juli 2007 dia mendapat kiriman cek 5.000 dolar AS atau lebih dari Rp 45 juta. Ini baru perolehan lewat Google AdSense. Padahal dia juga memiliki jalur lain, AdWords. Jika semua ditotal, Juli kemarin Cosa mendapat lebih Rp 90 juta.

Cosa memang kaya. Tetapi belajar dari buku Seven Years to Seven Figures karangan Michael Masterson, kaya menurut Cosa adalah kondisi saat segala kebutuhan terpenuhi, baik yang bersifat sekunder maupun darurat atau mendadak. “Saya tabung uangnya. Saya ingin punya rumah sendiri,” kata lelaki yang mengaku belum punya kekasih ini.

Putra pasangan Drs Totok Soedjianto dan Ir Yustisia Martani ini ingin menjadi full time blogger. Awalnya keluarga dari Jawa Tengah ini tak sadar jika Cosa punya bisnis di kamarnya. Yang mereka tahu anak mereka 'gila' internet. Baru setelah ada kiriman cek, mereka paham. Tetapi sambil bergurau Cosa mengaku tak tahu harus mengatakan apa pada calon mertua bila ditanya pekerjaan. “Pokoknya saya jawab kerja di internet. Mudah-mudahan bisa mengerti,” katanya sambil tertawa ngakak.

Karena semuanya sudah tertata, sekarang Cosa hanya butuh dua jam untuk up date dan setelah itu waktu luangnya diisi dengan jalan-jalan ke mal dan membaca. Jangan salah, bukan buku komputer atau teknologi yang jadi favoritnya melainkan komik. Tahun ini atas desakan para kerabat di situsnya, akhirnya Cosa membuat workshop di warnet. Tiga kali workshop dilakukan di Surabaya. Pesertanya tak lebih dari 30 orang.

“Saya lebih suka kelas kecil karena semua pertanyaan bisa dijawab dan langsung praktik,” tutur pelahap film apa saja ini yang tidak memungut biaya kecuali untuk membayar pemakaian internet di warnet.

“Di Jogjakarta banyak publisher yang penghasilannya lebih hebat. Saya belum apa-apa. Tetapi kalau ada yang mau mengikuti cara ini, ayo sama-sama belajar,” tuturnya.

“Saya sering di-cuekin saat membeli barang gara-gara penampilan,” katanya melalui surat elektronik kepada Tempo pada Kamis pekan lalu.
Padahal pemuda 28 tahun itu berpenghasilan US$ 5.000-10.000 per bulan. Kalau ditukar rupiah, berarti Rp 46-92 juta per bulan.


Bisnis Google Adsense menjanjikan pendapatan ribuan dolar per bulan.

Jangan melihat seseorang dari tampang dan penampilan, apalagi bila itu adalah Cosa Aranda. Penampilannya yang menjurus dekil telah menyembunyikan sosoknya sebagai pebisnis sukses.

“Saya sering di-cuekin saat membeli barang gara-gara penampilan,” katanya melalui surat elektronik kepada Tempo pada Kamis pekan lalu.

Padahal pemuda 28 tahun itu berpenghasilan US$ 5.000-10.000 per bulan. Kalau ditukar rupiah, berarti Rp 46-92 juta per bulan.

Modalnya hanya seperangkat komputer, sambungan Internet, dan “duit receh” untuk membiayai domain dan hosting di dunia maya. Sumur duitnya adalah situs-situs Internet yang dibangun dan dikelolanya sendiri.

Situs-situs itu terdaftar dalam program Adsense dari Google. Program inilah yang memberi mahasiswa tingkat akhir di sebuah sekolah tinggi swasta di Kota Surabaya, Jawa Timur, itu penghasilan besar.

Adsense adalah layanan iklan berbasis teks yang ditujukan untuk mendistribusikan iklan-iklan yang masuk ke situs mesin pencari Google. Program ini diluncurkan pada 2003.

Google menempatkan sejumlah iklan yang sesuai dengan tema situs yang terdaftar dalam programnya. Para pebisnis Adsense–disebut juga publisher–akan menerima dolar pada saat pengunjung mengklik iklan yang tampil di halaman situs itu.

Situs besar lain, Yahoo! dan MSN dari Microsoft, sebetulnya memiliki layanan serupa. Tapi layanan itu hanya berlaku di wilayah Amerika Serikat.

Itulah mengapa Google Adsense, yang menerima publisher dari belahan dunia mana pun, lebih populer. Lagi pula sharing duit iklan itu terbilang paling besar dibanding pesaingnya. Publisher akan mendapat bagian sampai 70 persen, sisanya baru masuk ke kas Google.

Pola pembagian yang menggiurkan inilah yang menarik minat Cosa pada pertengahan 2005. “Awalnya hanya coba-coba,” katanya seraya menyebutkan pemasukan pertamanya tak sampai US$ 1.

Cosa sampai-sampai membenamkan diri di dalam kamar selama berminggu-minggu untuk memperbaiki penampilan situsnya. Lambat laun pengunjung di situsnya bertambah, seiring dengan peningkatan jumlah duit.

Setelah situs-situsnya mapan, Cosa kini giat berpromosi tentang Adsense dan bisnis online lewat sejumlah workshop di berbagai kota. Di situs pribadinya, www.cosaaranda.com, lelaki ini membuka kolom konsultasi dengan peminat berjubel.

Cosa pun sudah kembali ke kebiasaan lamanya, membaca komik Dragon Ball dan menonton Anime atau bermain PlayStation dan Nintento Wii. Sesekali dia menyambangi toko buku, walaupun jarang membeli.

“Basah”-nya Adsense juga menarik hati Ujang, seorang lulusan sekolah menengah atas dari Semarang. Ujang adalah nama kecil lelaki kelahiran 1972 itu di dunia maya. Sebelumnya dia kerap memakai nama Hasanz.

Cek pertama yang diterimanya pada Juli 2005 bernilai US$ 183. Tapi kini penghasilannya rata-rata US$ 150 per hari atau sekitar Rp 1,3 juta.

Duit segitu membuat Ujang menutup kios aplikasi, game telepon seluler, dan nada dering di sebuah mal di Semarang. “Sekarang saya berfokus di bisnis online saja,” kata ayah satu anak yang sedang menanti kelahiran anak keduanya ini.

Dari Kota Gudeg Yogyakarta, jutawan lain bernama Dwi Hermawanto. Dibanding Cosa dan Ujang, lelaki ini sudah bangkotan di bisnis Adsense. Dia membuat situs dan mendaftarkannya hanya beberapa pekan setelah Adsense diluncurkan.

Dwi, yang tampil di dunia maya melalui situs www.pogung177.com, menghasilkan duit rata-rata US$ 400 per bulan. Tapi dia juga masih berbisnis online yang lain, yakni Affiliate Marketing, yang diikutinya sejak 2000.

Pada bisnis Affiliate, lelaki 27 tahun itu akan mendapat komisi atas keberhasilannya menjual produk-produk yang dijual toko online di Internet. Ditotal-total, kedua bisnis online itu membuat Dwi mendapat duit rata-rata US$ 800 atau Rp 7,3 jutaan per bulan.

Kedua bisnis itu, kata Dwi, sama-sama menguntungkan asal dikelola dengan pintar, karena dolar tak datang tiba-tiba. “Harus pintar mencari topik yang sedikit kompetitornya tapi margin permintaannya tinggi,” kata Dwi.

Ada pula yang disebut SEO alias Search Engine Optimizer, semacam mata kuliah wajib yang kudu dikuasai seorang publisher. SEO adalah ilmu mendesain situs agar bisa tampil di halaman pertama mesin pencari seperti Google, Yahoo!, atau MSN.

Rahasia lain adalah keberuntungan. Kadang kala situs bagus pun jarang pengunjungnya. Sebaliknya, pengunjung situs yang jarang diperbarui malah membeludak. “Jadi banyak berdoa juga,” ujar Dwi terkekeh.

Bisnis di Internet telah membuat pundi-pundi ketiganya membengkak. Selain diputar untuk membeli domain, hosting, dan meningkatkan kapasitas situs, uang berlebih dipakai untuk berbagai keperluan.

Cosa dan Ujang, misalnya, giat menabung untuk membeli rumah. Dwi malah mendirikan usaha percetakan digital serta jasa pembuatan situs dan peranti lunak komputer bersama teman-temannya. Kali lain uangnya dipakai untuk biaya kuliah.

Ketiganya yakin, bisnis online seperti Adsense tidak akan pernah mati sepanjang jaringan Internet masih bernapas. Namun, mereka juga mewaspadai persaingan yang tambah ketat.

Kadang kala ada saja publisher yang main kotor. Dwi pernah menemukan kasus penjiplakan isi situs publisher dari luar negeri ataupun dari negeri sendiri.

Praktek lain yang tak kalah curangnya adalah click fraud. Cosa mengatakan itu terjadi saat seorang publisher mengklik iklan Adsense pesaingnya secara berulang-ulang dalam waktu singkat dan dengan komputer yang sama.

Publisher tak berdosa itu akhirnya dihukum oleh Google yang melarang praktek semacam itu. Publisher akan di-banned atau ditendang dari keanggotaan tanpa ampun.
DEDDY SINAGA