Judul bisa sangat menipu. Bukankah selama ini kita sering dengar banyak orang yang tercekik oleh tagihan kartu kreditnya ?

Ada yang sampai tercekik karena memiliki 10 kartu kredit dan semuanya sudah jatuh tempo, di kejar-kejar debt kolektor, malu sama teman-teman sekantor atau tetangga karena sering ditagih, dan lain-lain.

Benar banyak kisah-kisah orang tercekik karena pemakaian kartu kredit yang salah, namun disisi lain banyak orang yang tadinya gak punya apa-apa malah menjadi kaya karena memiliki kartu kredit.

Orang yang yang tercekik biasanya adalah orang yang memakai kartu kredit untuk keperluan konsumtif semata dan asal gesek! Sementara orang yang sukses dengan kartu kredit karena memakainya dengan bijak !!

Ini sepenggal cerita nyata dari penggunaan kartu kredit yang positip:
Suatu hari si A, ketika masih jadi karyawan memulai usahanya, mulai dari kecil-kecilan. Alkisah usaha si A mulai lumayan maju, tapi ia kekurangan modal. Mau pinjam ke Bank, belum tahu cara dan permainannya dan gak ada agunan. Mau pinjam ke kawan, kawan-kawannya kebetulan pada bokek juga (saya nggak lho… modal saya sebagian saya pinjam dari teman yang tentunya dengan imbalan profit tertentu seringkali sama atau sedikit lebih rendah daripada kartu kredit).

Akhirnya ia datang ke seorang yang dianggapnya pintar bisnis, dan ia di sarankan untuk buat kartu kredit, memanfaatkan jabatannya sebagai karyawan, memakai slip gajinya.

“Berapa saya harus buat kartu kredit pak?” Tanyanya

“Buat saja sekalian di 10 bank, jangan tanggung-tanggung”

Kemudian ia melakukan apa yang di ajarkan guru bisnisnya. Singkat cerita akhirnya setelah kurang lebih satu bulan ia keluar masuk bank ia memiliki 10 kartu kredit dan ia mendatangi guru bisnisnya

“Pak, saya sekarang sudah memiliki 10 kartu kredit, sekarang harus di apakan?”

“Begini”, kata guru bisnis itu.

“Sekarang kamu perlu berapa juta untuk modal usahamu?”

“15 juta saja pak”

“Oke, gini.Sekarang dari setiap kartu kreditmu itu, kamu tarik tunai setiap hari masing-masing 2 juta untuk 8 kartu kredit saja, lalu yang 2 jangan kamu pakai dulu….Jadi kamu akan mendapat sekitar 16 juta, 2 juta perkartu kredit di kali 8 kartu kredit, oke……dan sekali lagi yang 2 dari kartu kreditmu jangan ditarik, untuk membayar nanti jika masing-masing kartu kredit tersebut jatuh tempo!”

“Lalu kamu bisa pakai uang tersebut sebagai modal usahamu…”

“Nanti kalau kartu kredit mu yang pertama akan jatuh tempo, kamu tarik tunai salah satu kartu kreditmu yang tidak dipakai - yaitu yang 2 buah, ambil 2 juta atau secukupnya untuk membayar kartu kredit pertamamu yang akan jatuh tempo, sehingga kamu tidak keluar uang dari kantongmu…demikian seterusnya…kartu kredit yang telah kamu bayar, besoknya juga kamu bisa kamu tarik tunai lagi…….”

“Semoga kamu segera sukses” Kata guru bisnisnya

Si A melakukan yang di ajarkan guru bisnisnya …

Singkat cerita si A sukses dan sekarang memiliki toko di beberapa tempat.

Bekerja samalah dengan merchant!
Kartu kredit bisa digunakan untuk menarik tunai di atm-atm, namun terbatas nilai penarikannya, paling banyak 60% dari kredit limit anda, belum lagi bank-bank tertentu hanya membatasi jumlah yang kecil yang bisa kita tarik tunai dalam atm, dan ada biaya yang cukup besar lagi, misalnya setiap kali menarik di atm anda di kenai biaya 50.000 dan juga bunga penarikan tunai di bank-bank tertentu lebih besar dari pada bunga pembelanjaan.

Oleh sebab itu alangkah baiknya jika anda bisa bekerja sama dengan merchant-merchant.
Merchant adalah toko-toko atau tempat-tempat yang menerima pembayaran dengan kartu kredit.
Tanyakan kepada ownernya, Apakah bisa tarik tunai?
Biasanya sih bisa, dan memberi tahu potongannya, anda tawar saja.

Lebih baik lagi kalau owner merchantnya kawan anda sendiri, bisa tanpa potongan.

Kalau di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, banyak yang mengiklankan tarik tunai dengan bunga dari 2 sampai 5 persen, rata-rata 3 persen (lihat saja iklan-iklan tersebut seperti di Koran post kota, dan lain-lain.

Ada juga yang dengan teknik membeli emas lalu jual lagi, biasanya potongannya malah lebih besar, jadi cari merchant saja, nego potongannya/cashnya

Oh ya... Anda pernah baca buku "Menjadi Karyawan Beromset Miliaran"?. Nah disitu penulis tsb yaitu Masbukhin juga pakai kredit card buat beli kios.

Cara-cara di atas memang agak ekstrim atau bisa dikatakan gila tetapi masih masuk akal. Cara ini meskipun tidak 100% pernah saya gunakan juga pada waktu kekurangan modal. Dan ternyata nggak ada masalah.

Nah yang penting ketiadaan modal sudah terpecahkan. Tinggal Anda yang menjalankan usahanya harus hati-hati dan tetap harus diingat bahwa sisa profit yang diperoleh setelah dikurangi bunga kartu kredit masih cukup. Yang harus diingat juga cara di atas hanyalah permulaan saja selanjutnya pada kredit bank
karena bunganya lebih ringan.

Semoga bermanfaat

Salam,
Yoyok
De Limabelas Furniture
(http://yoyoksd.blogspot.com)

Kalau ada orang menjadi kaya setelah bersusah-payah membangun bisnis bertahun-tahun, itu hal biasa. Tetapi jika mendengar anak muda berkantong tebal dengan cara mudah, jelas menarik untuk ditelusuri.

Cosa Aranda jutawan. Nyaris tak ada yang tahu. Hanya mereka yang rajin keluar masuk situs milik Cosa, panggilannya, yang paham betul. bahkan teman kuliahnya baru bulan lau tahu bahwa orang inilah yang sering dibicarakan di Google AdSense dan Adwords.

Memiliki Penghasilan dari iklan yang masuk di situs milik Google ini awalnya memang mimpi bercampur coba-coba. "Jika ada yang mengatakan berbisnis iklan di Internet mudah menghasilkan uang, itu bohong", Kata lelaki 25 tahun ini saat ditemui di rumahnya di Surabaya, Rabu (1/8) Berbeda dengan banyak orang yang menganggap bisnis seperti ini bisa dilakukan sambil lalu dengan hasil tak terbatas, COsa justru menganggap pekerjaan ini berat. Sangat berat.

Ketika pertama kali membuat situs yang berawal dari blog pribadi, dia harus jungkir balik menghabiskan waktu 8-10 jam sehari. Selama itu dia tidak keluar kamar. Dan ini terjadi pada bulan-bulan pertama saat membangun www.cosaaranda.com April 2005.

Percobaan demi percobaan dilakukan dengan telaten. Kesulitan utama yang dialami mahasiswa semester akhir jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatikan dan Teknik Komputer (Stikom) surabaya ini adalah melakukan promosi. Karena niat awalnya belajar dan mencoba, Cosa memilih cara gratis lewat search engine. setelah itu, menunggu "dan berdo'a", kelakarnya.

Penantian itu tak sia-sia. Tiga minggu setelah diluncurkan, ada juga iklan yang datang. semakin banyak pengunjung yang datang ke situsnya, makin besar kemungkinan iklan di klik. Jika pengguna melakukan transaksi, maka publisher, pemilik situs yang sudah bergabung dengan Google Adsense dan surah pula memasang iklan AdSense di situs mereka, mendapat fee. biasanya 20 persen dari harga iklan.

"Bulan pertama saya mendapat 1 dollar AS. wah.. senang sekali. Ternyata laku juga", kata sulung dari dua bersaudara yang terkesan berhati-hati ketika berbincang.

Satu dolar AS inilah yang memacu Cosa memoles situsnya. Tidak dengan tampilan artistik tetapi dengan isi yang paling dibutuhkan orang. Dia meng up date data setiap hari. Dengan demikian setiap hari pula orang berkunjung karena membutuhkan informasi terkini dan penting.

Sekarang situs ini dikunjungi 800-1.000 pengguna setia hari. Ini membuat perolehan Cosa dimungkinkan makin besar. Ledakan penghasilannya baru di dapat tiga bulan setelah menunggu dan berdoa. Jika Oktober 2005 penghasilannya Rp. 1 dolar AS, akhir juli 2007 dia mendapat kiriman cek 5.000 dolar AS atau lebih dari Rp. 45 juta. Ini baru perolehan lewat Google Adsense. Padahal dia juga memiliki jalur lain, Adwords. Jika semua ditotal, Juli Kemarin Cosa mendapat lebih Rp. 90 juta.

Cosa memang kaya, tetapi belajar dari buku Seven Years To Seven Figures karangan Michael Masterson, kaya menurut Cosa adalah kondisi saat segala kebutuhan terpenuhi, baik yang bersifat sekunder maupun darurat atau mendadak. "Saya tabung uangnya. Saya ingin punya rumah sendiri", kata lelaki yang mengaku belum punya kekasih ini.

Putra pasangan Drs. Toto, Soedjianto dan Ir. Yustisia Martani ini ingin menjadi full time blogger. Awalnya keluarga dari Jawa Tengah ini tak sadar jika Cosa punya bisnis di kamarnya. Yang mereka tahu anak mereka 'gila' internet. Baru setelah ada kiriman cek, mereka paham.

Tetapi sambil bergurau Cosa mengaku tak tahu harus mengatakan apa pada calon mertua bila ditanya pekerjaan. "Pokoknya saya jawab kerja di Internet. Mudah-mudahan bisa mengerti", katanya sambil tertawa ngakak. Karena semuanya sudah tertata, sekarang Cosa hanya butuh dua jam untuk up date dan setelah itu waktu luangnya diisi dengan jalan-jalan ke mal dan membaca. Jangan salah, bukan buku komputer atau teknologi yang jadi favoritnya melainkan komik. Tahun ini atas desakan para kerabat di situsnya, akhirnya Cosa membuat workshop di warnet. Tiga kali workshop dilakukan di Surabaya. Pesertanya tak lebih dari 30 orang.

"Saya lebih suka kelas kecil karena semua pertanyaan bisa dijawab dan langsung praktik", tutur pelahap film apa saja ini yang tidak memungut biaya kecuali untuk membayar pemakaian internet di warnet.

"Di Jogjakarta banyak publisher yang penghasilannya lebih hebat. Saya belum apa-apa. Tetapi kalau ada yang mau mengikuti cara ini, ayo sama-sama belajar", tuturnya.

Sumber:

Sahabat kampus

Harian Surya 2 Agustus 2007

Sebagian besar, kalau tidak semua, kisah sukses para wirausahawan selalu dimulai dari kata “coba-coba”. Bedanya, “coba-coba” yang ini dilandasi dengan intuisi yang bagus, kepekaan melihat peluang dan visi ke depan yang jauh. Dan, semua itu ada pada diri Tonton Taufik ketika memutuskan untuk berbisnis lewat internet. Terbilang nekad mengingat ia tak memiliki latar belakang pendidikan formal bidang IT, melainkan Teknik Sipil (Unpar, Bandung). Namun, setidaknya kenekatan itu masih didukung dengan gelar MBA yang diperolehnya dari ITB. Sedangkan inspirasinya datang dari CNN.

“Waktu itu lihat iklan di CNN yang mengatakan 85% buyer datang dari search engine,” kenang Tonton ketika ditemui Niriah.com di sela kesibukannya menjadi pembicara seminar Internet Marketing yang diselenggarakan oleh Hewlett-Packard di Blitz, Grand Indonesia, Jakarta, 28-29 Nopember 2007.

Dengan modal awal kira-kira Rp 5 juta, di bawah bendera Rattandland Furniture, ia membeli domain, membuat website dan menawarkan produk meubel dari rotan untuk pasar luar negeri. Waktu itu menjelang penghujung 1999 dan, ia memulainya “…benar-benar mulai dari nol, sebelumnya saya nganggur dan susah nyari kerja,” ujar pengusaha kelahiran Bandung (14 Agustus 1974) yang kini menetap dan menjalankan bisnisnya di Cirebon itu. Kendati demikian, usaha bisnis rotan bukanlah sesuatu yang sama sekali asing baginya; ia pernah menjadi perantara jasa finishing meubel rotan.

Dari website itulah, Tonton mendapatkan buyer satu demi satu, hingga sekarang telah berjumlah 72 perusahaan dari berbagai negara yang membeli produknya. Meskipun sukses itu tak serta-merta, namun boleh dibilang juga bahwa ia tak banyak mengeluarkan keringat untuk apa yang dicapainya sekarang. Semuanya dikerjakan oleh teknologi. Kuncinya, “Website dibikin dengan benar sedemikian rupa sehingga berada di peringkat atas dalam situs-situs search engine,” ungkap suami dari seorang dokter gigi dan ayah dari dua orang putera masing-masing berusia 4 dan 2,5 tahun itu.

Tonton terus memperbaiki websitenya seiring dengan perkembangan perusahaannya yang sebelumnya berbentuk CV menjadi PT pada 2003 karena domain rattanland juga berubah menjadi dotcom. Kini Tonton telah memiliki sejumlah website lain untuk mewadahi bisnisnya yang terus tumbuh, yakni tradeworld.com, theteak.com dan woodfurniture.net. “Perkembangannya termasuk cepat dan saya tidak membayangkan akan sesukses ini,” tutur dia seraya menyebut bahwa saat ini omset usahanya lebih dari Rp 1 miliar per bulan. Banyak orang mengirim email kepadanya, menanyakan rahasia suksesnya berbisnis lewat internet dan dia pertama kali selalu menekankan untuk membuat website dengan benar agar tertangkap oleh mesin pencari seperti Google.

http://niriah.com/sosok/2id805.html

Anne Ahira dan kisah suksesnya di bisnis internet marketing sangat jarang di bahas, atau mungkin juga banyak orang tidak tau kalau Anne Ahira itu seorang yang bisa dibilang sudah sangat sukses di dunia internet marketing, khususnya di indonesia di tanah kelahiranya. banyak sekali orang yang belum tau siapa Ahira dan bagaimana kisah suksesnya di bisnis internet marketing.

Saya sebenarnya juga baru kenal Ahira semenjak sekitar tahun 2006, banyak sih orang yang bilang dan menyudutkan Ahira tanpa mengetahui secara langsung masalahnya, padahal kan sangat disayangkan, karena itu termasuk perbuatan yang tidak terpuji dan itu sudah tergolong memfitnah orang dan sudah termasuk perbuatan dosa.

Saya kenal Anne Ahira melalui internet juga kalau tidak salah, agak lupa sih waktu itu, awal kenal dengan Ahira, tapi yang jelas, setelah saya mengikuti bisnisnya saya pun jadi kagum sama dia, seorang yang masih sangat muda dan cukup tomboy juga, punya bisnis yang sangat hebat, bagaimana saya memulai benar-benar merasakan nikmatnya bisnis internet marketing waktu itu, gara-gara ahira memberikan update terbaru tentang bisnis ini.

Waktu itu dia di tantang oleh wartawan untuk menghasilkan 100$ dengan domain baru dalam waktu sebulan, tapi Anne Ahira malah mampu menghasilkan sampai 2000$ dalam waktu sebulan, dari sanalah saya mengenal dan ikut serta di bisnis domain parkir yang saat ini cukup menjanjikan, terima kasih banyak bang Edy dan terima kasih juga Anne Ahira

Anne Ahira, atau yang biasa dipanggil Ahira adalah seorang internet marketer kelas dunia.

Keberhasilannya dalam dunia internet memang luar biasa. Bagaimana tidak, ketika internet digandrungi orang-orang, justru Ahira sendiri tidak mengenal internet bahkan ia sendiri tidak tahu untuk apa email tersebut?.

Namun berkat keingintahuan dan ketekunan, Anne Ahira dapat melihat celah penghasilan yang besar dari dunia internet, ia akhirnya memutuskan untuk menjadi internet marketer.

Sejak saat itu ia berhasil menjadi marketer dunia dalam waktu dua tahun saja. Sekarang ia mampu meraih ribuan US$/ bulan dari internet.

***

Latar Belakang

Anne Ahira Dewi, kelahiran 28 November 1979 adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan H.Sobur Sodikin dan Hj Aas Asiah.

Banyak orang-orang yang menganggap Anne Ahira adalah keturunan Jepang. Tapi sebenarnya Ahira sendiri asli orang kampung, berasal dari kampung Bojong Sereh-Patal Banjaran Kabupaten Bandung.

Ahira sendiri berarti akhir. Ibunya ingin Anne menjadi anak yang terakhir karena ibunya merasa ‘kapok’ punya anak lagi, setelah mengandung Anne selama 12 bulan.

Sebelum mengenal internet marketing, Anne Ahira pernah mengajar paruh waktu dari sejak kuliah tingkat satu. Setelah tingkat dua, ia sering dikontrak oleh perusahaan-perusahaan tekstil untuk mengajar bahasa Indonesia untuk pegawai asing mereka, seperti Pan Asia Textile, KTSM, Kukje-Adetex, Korin, Hanil Global Textile Industry, dan banyak lagi perusahaan lainnya . Ia juga mengajar di International School, ia mengajar matematika, science, drawings, juga bahasa Inggris untuk orang Indonesia. Setiap mengajar, saat itu ia dibayar antara Rp 75.000 sampai Rp 150.000 per jam. Setiap bulan ia bisa menghasilkan 1.000 dollar AS. Tapi sebelum mengajar, ia juga pernah bekerja secara sampingan, menjadi cleaning service, bahkan pernah menjual buku cerita untuk anak. waktu itu ia berjalan kaki keliling dari rumah ke rumah. Sampai akhirnya datang ke satu rumah, dan seorang ibu menawarkan daripada jalan-jalan siang kepanasan dan keliling, mending mengajar anaknya bahasa Inggris. Sejak itu Anne Ahira menjadi guru.

Ahira sebenarnya tidak pernah menyangka jika akhirnya ia menekuni internet marketing. Maklum, latar belakang pendidikannya sebagai lulusan cum laude Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Yapari Bandung, sangat jauh berbeda dengan internet marketing. Ia pun belajar internet marketing secara otodidak!

Memulai Bisnis Online
Ketertarikan Anne Ahira dengan dunia internet berawal dari cerita pada saat makan siang dengan keluarganya di akhir tahun 2001. Ketika itu, kakak iparnya bercerita tentang seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang mendapatkan ribuan US$ dari internet.

Mulai saat itu, Anne Ahira bertekad akan menghasilkan ribuan US$ dari internet.
Besoknya Anne Ahira mulai mendatangi warung internet. Ia ingin mengetahui bagaimana cara menghasilkan uang melalui internet, namun yang didapat hanyalah cemoohan karena dianggap sedang bermimpi.
Karena sama sekali tidak tahu internet, ia meminta temannya, Didi Ahdiat, salah seorang penjaga warnet untuk mengajarkan bagaimana cara membuat email di hotmail & browsing.

Hari-hari berikutnya Anne Ahira keranjingan mendatangi
warnet. Hampir setiap hari, begitu selesai mengajar sekitar pukul 10 malam ia bergegas kembali ke warnet.
Kebiasaan ini berjalan 7 bulan. Tak jarang, ia baru pulang ke rumah pukul tiga pagi.

Karena kebiasaannya yang ketika itu dianggap aneh, tak jarang ia menerima cemoohan. Terutama dari keluarga dan teman dekatnya. Mereka beranggapan, apa yang dilakukan Anne hanya menghambur- hamburkan waktu dan uang. Ia juga dianggap sebagai pemimpi yang ingin meraih keuntungan dari internet.

Rata-rata setiap bulan Anne Ahira menghabiskan 4-6 juta untuk beli buku & software mengenai internet marketing.

Belum lagi ia meninggalkan profesinya dari mengajar bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang penghasilannya bisa mencapai 12-17 juta per bulan. Bahkan, tabungannya nyaris habis. Sampai-sampai ia terpaksa menjual mobil kesayangannya.

Karenanya, orang tua Ahira sampai tidak mau berbicara hingga berbulan-bulan gara-gara melihat Ahira menghambur-hamburkan uang.

Upaya yang dilakukan Anne Ahira berbulan-bulan tidak membuahkan hasil, justru yang dilakukannya hanya menghabiskan uang. Baru ketika memasuki bulan ke-8, ia mendapatkan check pertamanya senilai US$ 8. Secara bertahap, penghasilannya meningkat menjadi ratusan US$ bahkan sekarang mencapai ribuan US$.

Prestasi
Anne Ahira adalah salah satu pengarang buku “30 Days To Internet Marketing Success”. Buku ini ditulis oleh 60 orang pengarang yang merupakan internet marketer pilihan dari berbagai belahan dunia. Buku ini terkenal sebagai buku internet marketing terbaik sepanjang tahun 2003, karena dalam waktu kurang dari 4 bulan omzet penjualannya mencapai lebih dari 340.000 US$.

Ahira juga pernah diwawancara oleh Advance Vision Marketing America mengenai “Internet Marketing Prophecies”. Perusahaan ini hanya memilih delapan
orang internet marketer terbaik dari seluruh dunia.
Ahira adalah satu-satunya wakil dari kawasan Asia Pasifik dan satu-satunya perempuan yang dipilih untuk wawancara ini. Hasil wawancara ini kemudian dijual “Advance Vision Marketing America” seharga 97 US$ per copy.

Anne Ahira berhasil membuat “Affiliate Newsletter” yang berisi tips-tips strategi internet marketing dan dibaca oleh ribuan internet marketer di 124 negara. Dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing yang tersebar di 120 negara. Pada tahun 2004, Anne Ahira terpilih menjadi “12 World’s Super Affiliate”.

Selain itu, Ahira adalah pendiri Elite Team International. Kurang dari empat bulan, anggotanya telah menyebar ke lima benua. Ahira menjadi otak strategi marketing bagi 1.000 anggota Elite Team yang kini tersebar di 84 negara. ( Sekarang Anne Ahira tidak lagi menjadi Elite Team International, Ia memfokuskan pengajaran internet marketing di Asian Brain IMC )

Sedangkan di dalam negeri, Ahira terpilih sebagai finalis “Young Marketer Award 2005″ (Hermawan Kertajaya Award) dan salah satu penerima penghargaan “Kartini 2005″ dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan Indonesia.

Sekarang, Anne Ahira sebagai Chief Executif Officer (CEO) Asian Brain IMC aktif mengadakan seminar- seminar internet marketing di berbagai tempat di Indonesia.

Anne Ahira, sewaktu masih kecil sering membantu ibunya berjualan pisang. Ahira selalu bilang, kalau Anne tidak jualan pisang, maka tidak akan bisa melanjutkan sekolah. Apalagi ayah Anne Ahira hanya seorang pegawai tekstil biasa. Mungkin karena waktu itu Anne Ahira masih kecil, ya cuek saja. Tapi tetap saja secara psikologis, batinnya menangis.

“Ya Tuhan, aku mau jadi apa dalam 10 sampai 15 tahun ke depan ? Anne tidak mau jualan pisang seperti ini lho. Ahira tidak mau jualan es terus seperti sekarang ini. Capek deh. Anne mau peker­jaan yang bisa duduk diam di rumah dengan kelu­arga tapi juga bisa menghasilkan uang tentunya.” Dan, setiap keinginan yang muncul dalam benak Ahira selalu dia tulis.

Tiap kali Ahira sampaikan ke mamanya, selalu saja dianggap terlalu banyak bermimpi. Apalagi kondisi keluarga Anne Ahira yang serba pas-pasan. Anne masih ingat betul kalau pernah menulis keinginannya untuk keliling dunia. Catatan itu Anne baca mulai dari SMA, kuliah hingga pada saat be­kerja.

Mungkin karena visualisasi yang seperti itu, Anne Ahira jadi memotivasi diri terus-menerus. Dan kemungkinan juga dengan proses dan cita-cita seperti itu, akhirnya diberi jalan oleh Tuhan. Rejeki Anne datang dari mana-mana. Dari seorang anak tukang gado­-gado akhirnya bisa melakukan perjalanan keliling dunia.

Anne Ahira muda yang tergolong belia cerdas itu belajar internet marketing secara otodidak tanpa bimbingan siapa pun. Ya, mamang Anne adalah seorang sanguinis yang tergolong ulet. Anne Ahira di saat kuliahnya sekitar tahun 2001 sudah menunjukkan bakat yang luar biasa. Ahira sudah bisa memperkirakan bahwa dunia internet marketing di masa mendatang akan sangat prospektif.

Hanya bermodalkan kemampuan bahasa Inggris yang lumayan bagus dan dibarengi dengan keuletan, Ahira muda berhasil meletakkan  pondasi bisnisnya di bidang internet marketing khususnya program affiliate.

Pada awal belajarnya, Ahira tidak mempunyai komputer. Jadi Anne harus menggunakan jasa warnet untuk memasuki dunia maya. Ahira mengaku cukup membuat repot pemilik warnet dan para pengguna wamet di dekatnya. Sebab, kerap kali Ahira bertanya mengenai hal-hal dasar pengetahuan internet. Maklum, waktu itu Anne sama sekali baru dalam hal intemet.

Untuk menjadi seperti sekarang ini, memang tidak bisa tidak membutuhkan uang. Untuk masalah yang satu ini, Ahira menggunakan penghasilannya dari bekerja serabutan. Mulai dari menjadi seorang guru pengajar bahasa Inggris, les privat dan mengajar menggambar dia lakoni. Menurut pengakuannya, Anne Ahira juga menjual buku cerita anak dan bahkan pernah berkerja sebagai cleaning service.