September 2, 2007

Sabtu pagi… seperti biasa beli KOMPAS buat cari lowongan, eh ada iklan merah seperempat halaman. dari FirstMedia dan FastNet. Yang bikin geger tentu bukan iklan warna merahnya yah.. tp isi dari iklan itu.. dijual murah internet 384 kbps unlimited cuma 99 rebu perbulan. Waks!!!!!!! beneran nih??? gak percaya!!!!!

Paket lengkap yang ditawarkan lengkapnya:

* FastNet 384 -> Rp 99.000,00
* FastNet 512 -> Rp 195.000,00
* FastNet 768 -> Rp 295.000,00
* FastNet 1500 -> Rp 595.000,00
* FastNet 3000 -> Rp 1.195.000,00

Bener2 murah gila!!!!!!, setahuku BW 1 Mbps sebulan itu paling murah masih diatasUSD 1000, tetapi ini dijual dengan hanya IDR 1.2 juta. Itupun dapet 3 Mbps.

Hem…. pikiran usil mulai bergentanyangan?

1. Berapa rasio penggunanya? apakaha koneksinya di share dengan pelanggan lainnya?
2. Apakah ini hanya promosi doang, setelah itu harga naik?
3. Setelah pengguna bertambah banyak apakah kualitas akan dipertahankan?
4. Darimana nih ISP ambil BW kok bisa dapet murah (kali deh dia dapet murah.. soalnya dia jual murah jg :P )
5. Sampai mana daerah jangkauannya dan lewat jalur apa transmisinya??

Ok.. disitu ada alamat www.firstmedia.com meluncur kesana. Ternyata kenyataan yang didapat

1. Perusahan ini dulu bernama PT Broadband Multimedia Tbk (aka Kabelvision) yang rebranding jadi FirstMedia
2. FirstMedia yang merupakan perusahaan Lippo Group mendapat suntikan dana USD 650 juta dari holding untuk pengembangan bisnisnya terutama Internet , dana yang sangat besar!!! (http://asia.news.yahoo.com/070830/3/376dm.html)
3. Karena bergerak di layanan tv berbayar via kabel, maka layanan yang diberikan adalah internet via kabel modem
4. Daerah jangkauannya cuma Jabotabek dan Surabaya

OK.. mari kita analisa:

Dengan jaringan kabel modem yang dia gunakan, tentu pangsa pasar yang di jangkau tidak banyak (untuk coverage silahkan cek di www.firstmedia.com/coverage/coverage.aspx ). Akan tetapi keberanian FirstMedia menjual harga internet yang murah banget, tentu akan membangunkan pada “penguasa” Internet Indonesia (Telkom, Indosat, CBN, dan Operator 3G lainnya). Akan tetapi karena jarak jangkau yang masih sedikit, mungkin mereka gak terlalu berimbas, terutama Speedy dari Telkom dengan ADSLnya yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Tapi bagaimanapun pasar Jakarta (yang notabene sekitar 80% pengguna internet Indonesia berada) akan terkoyak, terkaget-kaget. Sentakan ini mungkin akan membawa hawa sejuk bagi pengguna Internet di Indonesia yang selama ini membeli internet dengan harga yang mahal. Karena dengan adanya pioneer yang berani jual layanan internet murah, maka pada umumnya pesaing akan berlomba-lomba mengikutinya (ingat perang tarif di selular GSM dan CDMA). Dan tentu sekali lagi pengguna akan tersenyum senang.

So.. mari kita pantau perkembangan.. semoga Internet di Indonesia makin murah. Amin. :)

0 komentar